Bukti Terbaru Polusi Makin Cekik Warga DKI

Bukti Terbaru Polusi Makin Cekik Warga DKI

Kondisi langit Jakarta yang diselimuti kabut polusi pada hari kedua pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu (23/8/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sejumlah pemain di industri asuransi jiwa kompak melaporkan peningkatan signifikan atas klaim penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di tengah buruknya kualitas udara di Indonesia, khususnya Jakarta dan kota penyangganya.

PT Asuransi Sinarmas MSIG Life Tbk (LIFE) misalnya, https://totokas138.monster/ mencatatkan jumlah kasus klaim kesehatan yang disebabkan oleh ISPA mencapai lebih dari 8.000 kasus atau naik 100% pada kuartal ke-2 tahun 2023.

“Angka ini meningkat hingga 2 kali lipat dari kuartal sebelumnya,” ujar Head of Customer and Marketing Sinarmas MSIG Life Lukman Auliadi kepada CNBC Indonesia pada Kamis, (24/8/2023).

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) Budi Tampubolon juga melaporkan kenaikan klaim kasus ISPA di perusahaannya, dengan kenaikan mencapai 45,36% secara tahunan (yoy).

“Gangguan kesehatan ISPA di tempat saya, yang sebagian tertanggungnya tinggal di jabodetabek itu klaimnya naik,” pungkas Budi kepada CNBC saat ditemui usai konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta.

Budi menjabarkan, pada 2021, klaim atas ISPA di Mandiri Inhealth baru berkisar sebanyak 27.000 kasus. Sementara di 2022, menanjak ke 97.000, dan di 2023 berada di angka 141.000 klaim kasus.

Sementara itu, PT BNI Life Insurance melaporkan, klaim kasus ISPA di anak usaha BUMN tersebut terkerek 18,75% di bulan Juli 2023 dibanding dengan Juni 2023.

“Peningkatan klaim karena ISPA di BNI Life dari bulan Juni ke Juli 2023 naik sebesar 18,75%,” ujar Plt Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan saat dikonfirmasi.

Terpisah, Tubagus Argie, Head of Claim Supports Allianz Life Indonesia juga telah melaporkan data terkini terkait klaim asuransinya. Kini, penyakit ISPA merupakan penyakit dengan jumlah pengajuan klaim tertinggi dengan total lebih dari 9.300 kasus dalam periode Januari – Mei 2023.

“Allianz Life Indonesia telah menerima 760 pengajuan klaim terkait rawat inap, 8.181 pengajuan klaim terkait rawat jalan, serta 416 pengajuan klaim terkait kategori lainnya dengan Infeksi Saluran Pernapasan Atas”, kata Argie dalam keterangan tertulis.

Adapun PT. Prudential Life Assurance melalui Chief Customer & Marketing Officernya Karin Zulkarnaen menyampaikan, jumlah klaim asuransi Prudential terkait ISPA meningkat dari biasanya di peringkat 6-7 menjadi peringkat 2 di bulan Agustus.

Lebih lanjut, data Prudential mencatatkan ISPA menempati sekitar 6% dari total klaim di Jakarta hingga Agustus ini.

Dari semua perusahaan di atas, hanya PT Mandiri AXA General Insurance yang tidak mendapati adanya peningkatan dari sisi klaim di tengah viralnya masalah polusi. Meski begitu, AXA Mandiri tetap mewaspadai bila kualitas udara semakin buruk ke depannya.

“Klaim terhadap penyakit ISPA hingga bulan Juli 2023 relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan,” tandas Chief Communications Officer AXA Mandiri Atria Rai saat dihubungi via pesan singkat.

Ramai-ramai Cari Solusi

Jika tidak diantisipasi dengan baik, polusi udara bisa memicu beragam penyakit respirasi bergejala batuk, pilek, dan demam hingga penyakit prevelensi tinggi, mulai dari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), pneumonia, kanker paru, tuberkulosis, dan asma.

Hal tersebut bisa membawa efek domino yaitu memperparah inflasi kesehatan bila tidak ditangani dengan baik. Ujungnya, asuransi bisa saja meningkatkan premi yang secara tidak langsung bisa memberatkan masyarakat untuk memiliki proteksi.

Oleh karena itu, AAJI sebagai wadah para pelaku usaha telah mengambil beberapa langkah, salah satunya mengadakan COO Forum. Adapun pihak yang akan diajak berdiskusi adalah pakar kesehatan hingga penyelenggara rumah sakit.

Sementara itu, industri pun ikut membantu dengan caranya masing-masing. Sinarmas MSIG Life misalnya, mengupayakan pengurangan emisi karbon dengan meningkatkan portofolio dana investasi berbasis ESG, dengan nama Excellink Equity Bakti Peduli.

Salah satu contoh lain datang dari Prudential yang berusaha untuk mengurangi emisi karbon, salah satunya dengan mengurangi konsumsi listriknya hingga 34% pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*