Waka MPR Dorong Realisasi Pendidikan yang Berkualitas dan Inklusif
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan kolaborasi harmonis antara guru, orang tua dan peserta didik dalam memajukan pendidikan nasional harus konsisten diwujudkan. Sementara pemenuhan kompetensi dan pemerataan jumlah serta kesejahteraan guru harus menjadi perhatian.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi daring bertema ‘Problematika Guru dalam Pendidikan Berkualitas dan Inklusif’ yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (22/11).
“Tema Hari Guru tahun ini Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar harus dimaknai secara mendalam. Apakah kita siap dengan kecepatan perkembangan dunia pendidikan global dengan setumpuk pekerjaan rumah yang ada,” kata Rerie dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023) https://143.42.75.229.
Menurut Anggota Komisi X DPR RI ini, upaya mewujudkan kolaborasi antarpemangku kepentingan di sektor pendidikan harus ditempatkan dalam koridor perkembangan pendidikan global, dengan merealisasikan pendidikan berkualitas dan inklusif.
Ia pun mengutip Global Education Monitoring Report UNESCO 2023 yang mencatat sasaran implementasi teknologi dalam pendidikan di seluruh dunia diterapkan melalui pertimbangan relevansi, kesetaraan, skalabilitas dan keberlanjutan proses belajar.
Sementara itu, Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini menjelaskan berdasarkan jumlah dan persebaran guru dan tenaga pengajar di tanah air, terdapat ketimpangan yang sangat signifikan.
Saat ini, jika dievaluasi sesuai prasyarat kualitas pengajar terdapat tiga keahlian penting yang harus dimiliki, yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogis dan kompetensi sosial.
Berdasarkan kondisi tersebut, Rerie menegaskan pendidikan berkualitas dan inklusif mesti ditunjang dengan kemampuan negara memberikan jaminan kesejahteraan dan perlindungan. Sehingga persoalan kompetensi guru maupun tuntutan lainnya dapat segera diatasi.
Untuk diketahui, diskusi tersebut menghadirkan narasumber, antara lain Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek RI Nunuk Suryani, Kepala Balitbang PB PGRI Sumardiansyah Perdana Kusuma, dan Dewan Pakar Ikatan Guru Indonesia Pusat Rusnani Esra.
Diskusi yang dimoderatori oleh Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Irwansyah ini juga menghadirkan Anggota Komisi X DPR RI Ratih Megasari Singkarru dan Wartawan Media Indonesia Bidang Pendidikan Indrastuti sebagai penanggap.
Pada kesempatan tersebut, Nunuk Suryani mengungkapkan sejatinya arah kebijakan program guru dan tenaga kependidikan merupakan bagian dari program prioritas nasional.
Ia menyebut pemerintah sudah berupaya melakukan percepatan proses peningkatan kualitas guru, melalui pengangkatan guru honorer menjadi aparatur sipil negara pegawai dengan perjanjian kerja (ASN P3K) dan sejumlah program sertifikasi pendidik bagi para guru.
Nunuk mengungkap saat ini terdapat 2,8 juta guru dengan 1,5 juta guru di antaranya berstatus ASN. Menurutnya, hingga tahun ini bertambah sekitar 800 ribu guru berstatus ASN P3K, serta diperkirakan bertambah sekitar 300 ribuan guru P3K di tahun depan.
“Ini capaian yang menggembirakan,” ujar Nunuk.