Perang Teknologi China-AS Makin Panas, Ini Cerita Lengkapnya

Bendera China dan Amerika Serikat (AS)

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China kerap memanas. Ketegangan politik kedua negara juga merembet ke sektor teknologi.

Perang teknologi AS-China sudah terlihat sejak beberapa tahun lalu. AS sering melontarkan pernyataan bahwa https://www.rtpbengkel138.online/ teknologi buatan China bisa membahayakan negaranya.

Saat ini, AS nampaknya berusaha untuk memperketat jalur pertumbuhan teknologi China. Salah satu upayanya dengan memblokir teknologi China dari AS dan negara sekutu.

AS Blokir Huawei dan ZTE

Salah satu yang membuat heboh saat Pemerintahan Donald Trump menjebloskan Huawei ke dalam daftar hitam pada 2019. Ini yang akhirnya melumpuhkan bisnis smartphone Huawei di kancah global.

Bahkan, ponsel Huawei juga tidak bisa lagi menggunakan Android. Namun, Huawei bergerak cepat dengan mengembangkan sistem operasinya sendiri bernama HarmonyOS.

Dalam waktu singkat, HarmonyOS berhasil menduduki posisi nomor 3 sebagai sistem operasi terbesar di dunia.

Buan cuma Huawei, AS juga memblokir teknologi ZTE. Negara adikuasa itu turut menuduh ZTE membahayakan keamanan nasional.

AS Blokir DJI

Tak berhenti sampai di Huawei dan ZTE, AS kembali memblokir DJI yang merupakan produsen drone asal China. Keputusan itu dibuat pada akhir 2020 lalu.

Bukan cuma tak boleh menjual produknya di AS, namun DJI juga dilarang menggunakan komponen teknologi AS di perangkatnya.

AS Hasut Belanda dan Jepang

AS juga membatasi pergerakan industri semikonduktor China. Bahkan, AS berhasil meyakinkan Belanda dan Jepang untuk melakukan hal serupa.

Axios melaporkan AS memiliki kesepakatan dengan Belanda dan Jepang untuk membatasi penjualan komponen pembuatan chip ke China. Laporan tersebut berasal dari Center for Strategic and International.

Langkah tersebut bakal membuat China menemui jalan buntu. Pasalnya, Jepang dan Belanda mengendalikan pasar untuk litografi, alat untuk membuat chip.

AS Blokir TikTok

Terakhir, ada TikTok yang dalam beberapa waktu terakhir diteror soal ancaman pemblokiran di AS dan sejumlah negara lain. Awal bulan ini, komite urusan luar negeri AS mengajukan RUU untuk larangan platform tersebut secara nasional.

Sebelumnya, pemerintah AS telah melarang penggunaan TikTok di perangkat pemerintahan. Alasannya terkait adanya hubungan pemerintah China dengan TikTok.

TikTok juga berulang kali membantah tudingan tersebut dan menegaskan pihaknya tidak menyerahkan data pengguna ke pemerintah China.

Sensor China

Seperti diketahui, China memiliki aturan sensor yang kuat atas teknologi yang beroperasi di negaranya. Namun, sensor ini tak eksklusif untuk perusahaan AS.

Meski demikian, kebanyakan raksasa teknologi berasal dari AS dan terkena dampaknya.

Google, Facebook, Twitter, dkk tak tersedia untuk warga China. Negara Tirai Bambu itu memiliki layanan lokal untuk masyarakatnya. Misalnya saja lewat Baidu, Weibo, dan Youko Todou.

China Blokir Micron

Pekan ini, China sepertinya balas dendam dengan pemblokiran beruntun yang dilakukan AS. Negeri yang dikuasai Xi Jinping itu memutuskan memblokir produk chip asal AS, Micron.

Mengikuti alasan AS selama ini, China sesumbar teknologi Micron pun membahayakan keamanan nasional negaranya.

Tahun lalu, Micron mengantongi 11% dari total pendapatannya dari China. Angka itu setara dengan US$ 30,8 miliar. Adapun portofolio produk mereka mencakup DRAM, memori flash NAND, dan SSD.

Beberapa klien besar Micron di China adalah Lenovo, Xiaomi, Inspur Electronics Information, ZTE, Coolpad, China Electronics Corp, dan Oppo.

Masa Depan China di AS Bergantung ke Rusia

Tak seperti dengan AS, China punya hubungan baik dengan Rusia. Meski mengatakan netral dalam perang Rusia-Ukraina, namun Beijing tak pernah mengutuk serangan Kremlin.

Selama perang, hubungan dua negara juga kian mesra. Ini juga yang membuat AS dan sekutunya waspada.

Hubungan dengan Rusia juga yang jadi perhitungan AS untuk masa depan China. Hubungan AS dan China akan kian memanas jika China menyediakan senjata ke Rusia untuk perang menghadapi Ukraina.

Menurut para ahli, jika hal tersebut terjadi maka AS dan bahkan para sekutunya bisa saja membatasi ekspor China lebih lanjut di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*