Mau Anak Sukses? Ahli Bilang Ajarkan Cara Marah yang Benar

Mau Anak Sukses? Ahli Bilang Ajarkan Cara Marah yang Benar

Ilustrasi anak sedih (Freepik)

Tantrum anak adalah salah satu mimpi buruk bagi orang tua. Sebab, anak yang tantrum terkadang sulit untuk diatasi dan ditenangkan, terlebih jika masih berusia di bawah lima tahun.

Namun, orang tua tidak perlu khawatir jika anak mulai tantrum atau marah-marah. Yang perlu Anda lakukan sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar mengeluarkan emosinya dengan benar. Sebab, https://toto-jp-slot.monster/ menurut penelitian, belajar mengatur emosi dapat membantu anak mengembangkan ketangguhan, meningkatkan perhatian, dan memperkuat perkembangan kognitif. Tiga hal tersebut berpengaruh terhadap kesuksesan dan kesejahteraan anak-anak di masa depan.

Melansir dariĀ CNBC Make It, psikolog klinis, Jazmine McCoy mengatakan, anak yang mampu mengelola emosi dengan baik berkat bantuan orang tuanya berpotensi untuk tumbuh menjadi anak yang bahagia dan sukses.

“Maka dari itu, sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak cara menangani emosi dengan tepat,” kata McCoy.

Lantas, bagaimana cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengelola emosi anak? Berikut empat caranya menurut McCoy.

1. Buat Batasan yang Jelas

McCoy mengatakan bahwa anak-anak perlu merasa didengarkan dan dipahami, terutama oleh orang tua. Dalam kehidupan sehari-hari, anak harus mengetahui bahwa emosi negatif adalah hal normal. Selain itu, anak juga harus tahu bahwa orang tua hadir untuk membantu dan akan tetap mencintai mereka tanpa syarat, bahkan ketika mereka berulah.

Namun, menerima suatu emosi bukan berarti menerima “perilaku berbahaya” yang mungkin muncul, seperti membentak atau memukul seseorang. Dalam kasus tersebut, orang tua berhak menetapkan batasan-batasan yang tidak boleh dilanggar.

Menurut McCoy, jika anak mulai marah dan membentak, orang tua dapat membuat batasan, seperti berkata “Hei, ini penting. Ayah dan Ibu mau mendengarkan apa yang kamu katakan, tapi jangan berteriak. Coba tenang dulu.”

2. Validasi Emosi Anak

Mengakui amarah anak dapat membantu mereka untuk mengungkapkan emosi intens yang sedang dirasakan. McCoy mengatakan, itu adalah langkah penting untuk membantu mereka mengelola perasaan tanpa bertindak berlebihan.

Menurut McCoy, mengakui emosi anak bisa dilakukan dengan menanyakan alasan mereka marah, meskipun Anda sudah mengetahuinya. Kemudian, Anda dapat memberi tahu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Ketika mengajari anak cara berkomunikasi dengan kata-kata, mereka tidak perlu merasa harus berteriak dan bertindak agresif untuk mengomunikasikan apa yang mereka butuhkan,” kata McCoy.

3. Ajak Anak untuk Tenang

Salah satu cara yang paling dianjurkan untuk meredakan emosi anak adalah mengajak mereka untuk menarik napas dalam-dalam dan membuangnya secara perlahan.

McCoy mengatakan, trik mudah agar anak mau melakukan metode atur pernapasan saat emosi adalah berlatih napas sendiri di hadapan mereka.

“Beri tahu anak bahwa Anda ingin berhenti sejenak dari percakapan untuk menarik napas dalam-dalam. Tunjukkan pada mereka bagaimana hal itu bisa menenangkan Anda dan lihat apakah mereka mengikutinya,” kata McCoy.

4. Jangan Ikut Terpancing Emosi Anak

Sebesar apapun rasa frustrasi ketika anak mendadak tantrum, McCoy mengimbau orang tua untuk ingat bahwa anak-anak masih terlalu muda untuk mengatur perasaan mereka.

McCoy mengatakan, membentak anak-anak dapat memberikan dampak negatif jangka panjang terhadap harga diri dan perkembangan emosi mereka.

Selain itu, meskipun rasa kesal Anda sebagai orang tua tidak diungkapkan secara verbal, anak masih dapat merasakan amarah Anda. Akibatnya, situasi dapat semakin memburuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*