Anies Bermimpi Hidupkan Jalur Kereta Masa Kolonial Ini!
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berencana menghidupkan kembali jalur kereta api di Sumatera Barat. Dia mengatakan perbaikan jalur kereta peninggalan jaman kolonial itu akan dilakukan apabila dirinya terpilih menjadi presiden.
“Bahkan kami https://lahankasterbaik.quest/ berencana menghidupkan kembali jalur di Sumatera Barat yang sudah mati,” kata Anies dalam Dialog Capres bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dikutip Jumat (12/1/2024).
Anies mengatakan hal tersebut ketika ditanya oleh pengurus Kadin mengenai strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia. Anies menjawab pembangunan jaringan kereta api merupakan salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan biaya logistik tersebut.
Anies mengatakan dalam jangka panjang, kereta api merupakan moda transportasi yang paling efisien. Namun, Anies menganggap pembangunan jalur baru tak banyak berubah bahkan sejak era kolonial. Karena itu, Anies ingin menghidupkan lagi jalur-jalur lama dan membangun jalur baru.
Dia memperkirakan revitalisasi jalur KA di Sumbar hanya membutuhkan dana Rp 16 miliar per kilometer. Sementara, untuk pembangunan jalur baru dibutuhkan dana Rp 60 miliar per kilometernya. Anies menilai harga itu jauh lebih murah ketimbang membangun jalan tol.
“Bandingkan kalau kita harus membangun jalan tol, pembebasan lahannya bisa 80 meter lebarnya, kemudian membangun konstruksinya harus on site. Tapi kereta api berbeda, semuanya bisa precast dan bisa dilaksanakan dengan pembebasan lahan yang sangat kecil,” ujar dia.
Selain revitalisasi jalur di Sumatera Barat, Anies mengatakan pihaknya juga sudah memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur kereta Pontianak-Samarinda di Kalimantan. Dia memperkirakan pembangunan jalur itu membutuhkan dana Rp 22 triliun.
Dia menilai harga itu sangat murah dibandingkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Jakarta. Dia menyebut biaya untuk membangun LRT sepanjang 6 kilometer membutuhkan dan RP 6 triliun. “Artinya hampir Rp 1 triliun per kilometer. Ini LRT di Jakarta, jadi bayangkan kalau kita bangun rel kereta api secara serius,” ujar dia.